Wildlife: Malayan Tapir: Batu Hidup yang jadi Host Acara TV “Hitam Putih”

Tapirus indicus

Marselino
3 min readJul 20, 2024

Apakah benar Host acara TV “Hitam Putih” adalah hewan satu ini ?. dan juga apakah benar dia sering dibilang “Batu Hidup” ?. Apakah dia sering kali di nasehatin ibu nya tapi dia gak dengerin makanya disebut “batu” ?. Mari kita cari tahu tentang dia.

Illustrasi Tapir Asia yang sedang membawakan acara TV dan Penjaga kebun binatang yang kaget mengira Tapir Asia adalah Bantal. Illustration and Editing by Author. July 2024.

Tapir Asia atau Tapir Malaya, dia adalah Tapir special yang memiliki warna tubuh hitam putih. Disaat Tapir lainnya hanya punya satu warna yaitu coklat kehitaman, dia satu-satunya Tapir yang memiliki warna hitam-putih di dunia. Warna hitam putih bukan berarti dia juga yang punya program atau bahkan Host dari acara TV “Hitam Putih” yaa (walaupun dia juga gak punya rambut sih hehe). Karena warna tubuhnya, saat tertidur dan meringkuk di siang hari dia akan terlihat seperti batu. Ketika merasa terancam dia akan segera lari. Maka banyak sekali orang-orang melihatnya sebagai “Batu Hidup”.

Istirahat adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan semua makhluk hidup. Tapir Asia umumnya hewan nokturnal, beristirahat di siang hari dan aktif di malam hari. Maka dari itu saat predatornya atau manusia bertemu dia saat siang hari dia melarikan diri dan akan dikira seperti Batu yang tiba-tiba lari. Namun, ketika dia tinggal di hutan yang terlindungi dia akan menjalani gaya hidup aktif saat senja (hewan Krepuskular). Perilaku ini membuat dia jarang menggunakan indra penglihatannya mengakibatkan saat terkena cahaya membuat kornea matanya berkabut.

Illustrasi Tapir Asia yang lupa bahwa dia memiliki belalai kecil untuk membantu dia berenang. Illustraton and Editing by Author. July 2024.

Kurangnya kemampuan untuk melihat objek di depannya membuat dia mengembangkan indra lain di tubuhnya yaitu indra penciuman dan pendengaran untuk bertahan hidup. Tidak seperti hewan-hewan Pemamahbiak Ruminansia (Sapi, Kambing, Domba dll) dia memiliki pencernaan yang sederhana, sehingga membutuhkan zat cair yang lebih banyak untuk membantu kelancaran pencernaan (salah satu nya untuk B*ker) atau dikategorikan sebagai binatang Water Dependent Species yaitu binatang yang butuh air untuk menghancurkan makanannya. Maka dari itu, acap kali makanan yang sering dia makan adalah buah-buahan, ranting-ranting muda dan tumbuhan-tumbuhan muda yang kandungan air nya tinggi.

Air adalah kebutuhan wajib untuk dia terutama dalam hal bersih-bersih. Yup, tapir sangat suka mandi dia sering kali menyelam di dasar sungai dengan alat bantu pernafasan yang sangat modern yaitu Snorkel. Ahh maksudnya “Snorkel” itu adalah belalai kecil nya. Selain untuk bernafas saat berjalan-jalan di dasar sungai (mirip seperti kuda nil ya), belalai kecil ini juga membantu dia membantu memetik tumbuhan-tumbuhan dan mencari mineral-mineral seperti garam pada air.

Karena dia termasuk satwa yang terancam punah dan dilindungi maka sebarannya sedikit sekali di beberapa negara Asia (Malaysia dan Thailand salah satunya). Jika kamu ingin mencari dia di Indonesia maka kamu harus pergi ke Sumatera, karena dia hidup di hutan-hutan Sumatera.

Foto kaki kiri Tapir Asiayang putus karena terkena jeratan hewan di kebun Sawit daerah Minas, Pekanbaru, Riau (Foto kaki kiri di sensor oleh Author). Sumber: Cakaplah.com. Penulis: Bintang. Tanggal Publikasi: 29 Okt 2021.

Umumnya diketahui Tapir Asia banyak menghabiskan waktu di daerah dataran rendah seperti rawa-rawa. Akan tetapi di Sumatera — Indonesia saat musim kemarau dia akan mendiami daerah dataran rendah karena dekat dengan air dan saat musim hujan mereka akan berpindah ke daerah pegunungan yang lebih sejuk. Hal ini terjadi karena daerah hutan dataran rendah menghilang lebih cepat dibandingkan hutan daerah pegunungan yang dataran tinggi. Berkurangnya luasan hutan hujan tropis di Asia Tenggara mengakibatkan lebih dari 50% habitat Tapir Asia menjadi berkurang.

Lagi, lagi dan lagi di Indonesia masalahnya adalah konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan penggunaan lahan oleh manusia, yang mengakibatkan 60% tutupan lahan di Sumatera telah hilang.

Baca lebih ilmiahnya di link referensi di bawah ya. Silahkan clap hand dan komennya untuk saran cerita wildlife selanjutnya. Terima kasih karena kamu udah mampir 😹 .

--

--

Marselino

Membahas Wildlife, Environment, Journal, dan Humanism dari sisi dan sudut pandang yang berbeda