Wildlife (Bagian 1): Japanese Macaque, Hierarki, Patriarki, Nepotis, Altruistik dan Faaafiiiifuu-nya~~
Jauh sebelum itu hierarki dan patriarki ternyata bukan hanya sistem sosial melainkan sifat yang ada di setiap makhluk hidup. Sifat ini tumbuh ke semua makhluk hidup, dimana terdapat pemegang kekuasaan yang terlihat dari sifat dominasi nya. Baik itu dalam individu maupun kelompok. Hierarki dan patriarki ini sangat terlihat pada hewan, salah satunya primata yang dekat dengan manusia ini.
Japanese Macaque atau Kera Jepang. Sering kali terlihat di daerah-daerah bersalju, membuat mereka dapat julukan lain yaitu “Monyet Salju”. Kera satu ini, untuk mendominasi suatu wilayah mereka membentuk kelompok yang umumnya terdapat satu Alpha atau pemimpin (Seperti di negara Konoha saja ya hehe).
Pemeringkatan hierarki penting sekali bagi struktur sosial Kera Jepang. Tentunya dengan perilaku patriarki dimana Kera jantan menjadi pentolan di dalamnya dibandingkan Kera betina. Hal ini dapat terlihat dari pola mendapatkan pasangan dan akses terhadap makanan.
Pola mendapatkan pasangan: sebelumnya kita kasih kode untuk Jantan yang punya pangkat tinggi (Jantan A) dan Jantan pangkat rendah (Jantan B). Ketika jantan A di kelompoknya dia akan memiliki banyak akses ke segala hal, berkebalikannya dengan jantan B yang akhirnya jadi minoritas dan susah mendapatkan akses. Kera betina pun akan lebih memilih jantan yang status sosialnya lebih tinggi di kelompok jika dibandingkan jantan B. Penyalahgunaan kekuasaan sering dilakukan oleh jantan A, ketika dia mencoba mengganggu dan merebut betina yang sedang masa pacaran dengan jantan B (berasa seperti Hallo Deck saja yaa hahaha).
Akan tetapi hubungan tersebut tidak dilandaskan atas kesetiaan, karena Kera Jepang sendiri memiliki sifat Poligini (Jantan dan betina punya banyak pasangan), pemain handal sekali yaa mereka wkwk. Ajaibnya walaupun sering bergonta-ganti pasangan, dalam 1 kali musim kawin, betina umumnya hanya punya 1 keturunan dan jarang sekali terjadi kembar dalam setiap 488 kelahiran.
Akses makanan: Kera Jepang itu Omnivora (makan segalanya), walaupun tumbuhan sering jadi makanan utama mereka. Akses makanan juga dilihat dari status sosialnya. Dimana individu yang punya pangkat tinggi akan mendapat makanan terlebih dahulu, sehingga betina yang di hierarkinya lebih rendah banyak mengonsumsi makanan yang sisa atau kurang bergizi. Nepotisme juga terjadi di sini, contohnya anak betina dari keluarga yang berada akan mewarisi status sosial dari ibu mereka, akan tetapi tidak dengan anak jantan karena dia akan berpindah kelompok saat proses dewasa (untuk menguasai wilayah lain mungkin).
Terlepas dari itu semua, banyak juga hal yang lucu terjadi di kelompok mereka. Lanjut ke bagian 2 yaa….